Saturday, 13 December 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Damai atau Cuma Dagang Mineral? Kesepakatan Trump di Kongo Dipertanyakan
Friday, 5 December 2025 07:37 WIB | GLOBAL ECONOMIC |Ekonomi Global

Presiden Donald Trump mengumumkan pakta perdamaian baru antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo, yang dikaitkan dengan akses Amerika Serikat ke mineral penting. Dalam pertemuan di Washington, Trump mengklaim pemerintahannya telah "berhasil di mana banyak yang lain gagal" dan menyebut ini sebagai perang kedelapan yang ia akhiri dalam waktu kurang dari setahun. Namun di lapangan, kenyataannya jauh lebih rumit karena pertempuran di Kongo timur masih terus berlanjut meski perjanjian damai sebelumnya sudah ditandatangani.

Isi kesepakatan ini bukan hanya soal gencatan senjata, tetapi juga soal bisnis mineral. Perjanjian tersebut membuka akses bagi perusahaan-perusahaan AS ke cadangan tembaga dan kobalt di kawasan itu - bahan penting untuk membuat baterai ponsel dan kendaraan listrik. AS juga berinvestasi dalam proyek jalur kereta yang menghubungkan Samudra Atlantik hingga perbatasan Angola-Kongo untuk memperlancar aliran mineral. Langkah ini jelas bagian dari upaya AS bersaing dengan Tiongkok dalam perebutan mineral strategis dunia.

Meski di atas kertas terlihat menjanjikan, para analis memperingatkan bahwa menjalankan kesepakatan ini di wilayah yang sangat tidak stabil bukanlah hal mudah. Kelompok bersenjata M23 masih menguasai banyak wilayah di Kongo timur dan membangun "pemerintahan paralel" yang mengatur hampir semua hal, termasuk rantai pasokan mineral. Perundingan damai di Doha antara Kongo dan M23 belum menghasilkan kesepakatan soal pengembalian wilayah, pelucutan senjata, dan keadilan bagi korban. Selama kelompok bersenjata ini belum mau melepas kekuasaannya, perdamaian yang dijanjikan akan sulit tercapai.

Di tingkat elite politik, suasananya kontras. Presiden Rwanda Paul Kagame memuji Trump dan menyebut kesepakatan ini menyediakan semua yang dibutuhkan untuk mengakhiri konflik "selamanya", sambil menegaskan bahwa jika gagal, salahnya bukan pada Trump tapi pada para pemimpin Afrika sendiri. Di sisi lain, pejabat Kongo menuduh Rwanda tidak sungguh-sungguh menginginkan perdamaian, sementara sebagian politisi oposisi di Kongo menilai presiden mereka hanya mengejar urusan bisnis dengan AS dan "mengejek mayat-mayat Kongo" dengan menandatangani kesepakatan ini.

Suara dari lapangan jauh lebih suram. Aktivis dan warga di Kongo timur mengatakan peluru masih beterbangan dan orang-orang tidak aman, dengan ratusan warga sipil tewas hanya dalam sebulan terakhir. Beberapa tokoh masyarakat dan peneliti khawatir perjanjian ini hanya akan menjadi "pengumuman di atas kertas" tanpa niat kuat untuk dijalankan dengan itikad baik. Bagi warga seperti Pathy Musa, jika Rwanda tidak menghormati perjanjian, konflik ini bisa berubah menjadi perang tak berkesudahan yang menelan lebih banyak korban. Di tengah klaim perdamaian dan janji investasi besar, masyarakat di Kongo timur masih bertanya-tanya: ini benar-benar demi damai, atau sekadar demi mineral? (az)

Sumber: Newsmaker.id

RELATED NEWS
Trump Siap Bantu Ukraina, Tapi Geram karena Damai Tak Kunjung Jadi...
Friday, 12 December 2025 07:54 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington bersedia memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Ia menegaskan, dukungan keamana...

Trump Ancam Tarif Baru ke Meksiko Gara-gara Sengketa Air...
Tuesday, 9 December 2025 07:15 WIB

Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan 5% pada impor dari Meksiko jika negara tersebut tidak segera melepas pasokan air yang menurut pemerintah AS seharusnya dialirkan berdasar...

Bantuan Miliaran Dolar Trump untuk Petani, Obat Atau Luka Baru?...
Tuesday, 9 December 2025 07:11 WIB

Presiden Donald Trump mengumumkan paket bantuan senilai $11 miliar untuk para petani Amerika, terutama petani kedelai, yang terpukul oleh perang dagang dan jatuhnya harga tanaman pangan. Kebijakan tar...

Trump Kesal ke Zelenskiy, Bilang Rusia 'Baik-Baik Saja' dengan Proposal Damai...
Monday, 8 December 2025 07:54 WIB

Presiden AS Donald Trump mengaku kecewa dengan cara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menanggapi proposal perdamaian yang ditawarkan Washington untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Menurut Trump, ...

Kenapa Damai Ukraina Gagal?...
Wednesday, 3 December 2025 07:22 WIB

Pertemuan selama lima jam antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan khusus Donald Trump, Steve Witkoff, serta menantunya Jared Kushner, di Kremlin tidak menghasilkan kesepakatan damai untuk meng...

LATEST NEWS
Dolar AS masih bergerak lesu

Dolar AS masih bergerak lesu setelah tekanan kuat pasca keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 bps. Indeks Dolar AS (DXY) bertahan di area bawah dan cenderung melemah secara mingguan, karena pelaku pasar menilai kebijakan The Fed sekarang lebih...

Fed Masih Abu-Abu, Geopolitik Memanas: Emas Tetap Jadi Incaran

Emas (XAU/USD) naik sedikit pada hari Jumat karena para pedagang tampaknya mengambil keuntungan menjelang akhir pekan, namun tetap mempertahankan kenaikan lebih dari 0,51% setelah mencapai level tertinggi tujuh minggu di $4.353 karena para pedagang...

Saham AS Mengalami Penurunan Tajam di Akhir Pekan

Saham AS ditutup turun tajam pada hari Jumat karena penurunan tajam saham-saham teknologi terbesar yang dipimpin Broadcom memicu rotasi ke saham-saham siklikal dan defensif. S&P 500 turun 1% dan Dow Jones turun 0,4% setelah menyentuh rekor...

POPULAR NEWS
Fed Akan Memulai Pembelian Teknis Surat Utang Negara untuk Mengelola Likuiditas Pasar
Thursday, 11 December 2025 04:40 WIB

Federal Reserve pada hari Rabu mengatakan bahwa mereka akan mulai membeli obligasi pemerintah jangka pendek untuk membantu mengelola tingkat...

Asia Menghijau Setelah Fed Potong Bunga, Tapi Sinyal Jeda Bikin Waspada
Thursday, 11 December 2025 07:45 WIB

Pasar Asia-Pasifik dibuka menguat pada Kamis(11/12) pagi setelah Federal Reserve melakukan pemangkasan suku bunga ketiga tahun ini. The Fed...

Saham Eropa Sedikit Turun
Thursday, 11 December 2025 00:17 WIB

  Saham-saham Eropa sedikit turun pada hari Rabu (10/12) karena investor mengambil sikap hati-hati menjelang keputusan kebijakan Federal...

Trump Siap Bantu Ukraina, Tapi Geram karena Damai Tak Kunjung Jadi
Friday, 12 December 2025 07:54 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington bersedia memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri...